APAKAH SEBUAH NA’SIB BANGSA PATANI ?


Wilayah Thailand Selatan terdiri dari lima provinsi besar, Pattani, Yala, Narathiwat, Setun dan Songkhla. Mayoritas penduduknya beragama Islam dan berbicara dalam Bahasa Melayu. Secara etnik maupun kultural warga kelima provinsi itu lebih dekat ke Melayu daripada Siam.
            Wilayah suku Melayu (selatan Thailand) adalah sebuah negara pernah berdaulat yang diperintah oleh kesultanan Melayu, sampai Thailand mencerobohnya dan menjadikan wilayah dari bagiannya pada tahun 1902, tanpa persetujuan penduduk setempat.
Justeru itu beliau menyatakan bahwa sepanjang hidup masyarakat Melayu Patani dengan penuh menderita dan pancaroba. Polemik (perdebatan) Thai-Patani yang telah memuncak sejak aksi pembunuhan massa oleh tentera penjajah Budha Thailand di masjid kerisik dan di hadapan balai polis Takbai (Tabal) ketika rejimTaksin Shinawatra yang tidak ada peri kemanusiaan itu berkuasa,
sekarang diganti oleh rejim pendukungnya Samak Sudarvej, kezalimannya tambah meningkat dari hari ke-hari. Demikian juga perdana menteri Thai tahun 2009 ini.
Setiap hari masyarakat suku Melayu Patani yang tidak bersalah diculik, ditangkapn dibunuh secara kejam dan anak-anak gadis Melayu Islam diperkosa, dirogol, rumah-rumah ibadat orang Islam diceroboh, dilimparkan bom dan difitnahkan melalui mas media, bahwa penduduk tempatan melakukannya. Dan dimanakah hak asasi bagi masyarakat malayu patani?
Bangkok menetapkan Thailand Selatan sebagai Daerah Operasi Militer (DOM), dengan dalih menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Justru banyak warga Muslim, terutama para guru (ustadz) yang jadi korban penembakan maupun penculikan orang tak dikenal, bahkan  pihak berkuasa Thailand pula telah melancarkan teknik yang lebih berbahaya. mereka telah meluluskan untuk menambahkan bilangan penduduk dari luar wilayah terbabit sebanyak satu juta orang. Untuk tujuan ini mereka akan mengirimkan tentera sebanyak 100.000 kewilayah-wilayah terbabit sebelum tahun 2010, sekadar ini mereka telah berjaya mengirim sebanyak 70.000 tentera bersama isteri dan anak-anak pada hakikatnya mereka ingin masyarakat malayu patani hilang beransur-ansur.       
Namun bagi mereka yang tidak mempunyai isteri diberi galakan berupa hadiah yang lumayan supaya mereka ini berkawin dengan wanita-wanita etnis Melayu Islam. Mereka digalakan supaya berpura-pura memeluk Agama Islam tujuan supaya diterima baik oleh masyarakat suku Melayu Islam dan untuk mempersiamkan orang Melayu.  
Pasukan-pasukan tersebut di gelar “Pembangun Masyarakat” tetapi mereka telah melakukan pelanggaran perjanjian perbatasan dengan Malaysia tanpa disedarinya, dalam perjajian perbatasan kedua-dua negara tidak boleh menempatkan tentera diperbatasan dijarak-jarak yang tertentu tanpa diketahui oleh negara jiran. namun mereka secara lincit telah mengubah nama tentera terbabit kepada Tahan Pattani'atau pasukan pembangunan luar bandar. Tentera-tentera itu telah diubah alamat kad pengenalan mereka dengan diganti alamat sebagai penduduk asal wilayah-wilayah suku Melayu
Rancangan mereka apabila tiba tuhun 2010 bila didesak oleh pihak ASEAN mereka akan membuat memorandum (sejenis surat atau nota peringatan yang tidak resmi)bagi wilayah suku Melayu untuk menentukan apakah rakyat ingin bersama Thai atau mereka ingin berdiri sendiri. Dengan strategi pemindahan penduduk ini mereka dijangka berhasil dengan sejuta kolonis itu.
Pihak kami suku Melayu sangat-sangat bimbang perancangan tersebut tidak semata-mata melibatkan pihak Thailand namun merupakan pakatan. Jika ini berlaku maka sekali lagi suku Melayu Patani dipermainkan oleh kuasa besar.
Masalah Hukum darurat militer bagi masyarakat suku Melayu di empat wilayah termasuk empat daerah diwilayah Sanggora sudah menjadi perkara biasa sejak turun temurun, malah kami tidak pernah merasa nikmat yang dikatakan demokrasi sepajang hidup dalam dharurat militer kerana kami diperintah oleh militer khas bagi wilayah selatan berlainan dengan wilayah-wialayah lain di Thailand.
Kekuasaan darurat memberi pasukan keamanan kebebasan kepada tentera supaya boleh lakukan apa saja ia juga boleh menahan suspek sampai 30 hari tanpa tuduhan.
Kekajamam di patani tidak sama dengan  seperti apa yang sedang berlaku di Irak (Gaza) dan negara muslim lain lagi, negara itu tidak tersembunyi dari berita-berita yang selalu keluar dari tv atau jaringan internet dan lain-lain lagi. Bagi kami , kami sangat kecewa sekali kerana apa yang sedang berlaku di  wilayah selatan Thailand ini amat jarang sekali tertampil disebuah tayagan tv atau berita.
Dan sebagai kata kunci akhir ini saya ingin ungkapkan :
Bagaimana tidak, sejak ratusan tahun kami dipaksa mengikut budaya siam, harus berbicara bahasa siam, harus diikuti ritual-ritual agama berbau budha, harus mengganti nama menjadi nama siam, “Seharusnya orang siam mengikuti kultur melayu”, dan jangan salahkan rakyat Patani melakukan perlawanan, karena kami melawan kafir Siam!.

1 Response to "APAKAH SEBUAH NA’SIB BANGSA PATANI ?"

  1. Anonim Says:
    27/1/10

    beTUl...beTUl...beTUl...

    KitA LawaN Kafir SIAM (THAI) Itu.....

Posting Komentar

CINTA KEDAMAIAN LEBIH CINTA KEMERDEKAAN