AKU DAN FATHONI

AKU DAN FATHONI
 Saya anak melayu patani, merasa gembira kerana ada lagi orang kita yang mengaku jatidiri melayu masih mengalir dalam diri dan ada lagi yang sudah lupa jatidiri nya sendir. Karena Perilakuan pemerintah Thailand terhadap Muslim Pattani memang buruk. Mereka diharamkan untuk menyimpan buku-buku sejarah Pattani. Kesadaran historis mereka dilenyapkan oleh tangan besi Pemerintah dan militer Thailand khawatir kalau warga Muslim ini sadar bahwa mereka adalah orang-orang Melayu, dan bukan orang Thailand. Mereka dilarang keras berbicara dalam bahasa Melayu. Semua hal harus di-Thailandkan: bahasa sehari-hari, bahasa pengantar di sekolah-sekolah, dan nama-nama mereka Tidak boleh memakai bahasa Melayu. Semuanya harus menggunakan bahasa Siam (Buddha), bahasa Kerajaan Thailand. Yang lebih lagi setiap siswa/i harus menyembahkan guru setiap pagi sebelum masuk keruangan belajar dan megikut ajaran-ajaran mereka yaitu ajaran budha setiap pagi dan petang sebelom pulang kerumah. Selain masalah bahasa dan sejarah mereka juga dikondisikan dalam keadaan selalu mencekam.
Di setiap sudut jalan selalu ada tentara berseragam militer lengkap dengan senjata otomatisnya. ( kalaw bukan dia siapa lagi yang menembak orang-orang yang terguling di samping jalan itu…? )  dan bangsa melayu Patani dinafikan oleh undang-undang Siam (Thai). Apakah ini satu pertandaan bahawa kita dijajah adakah kita rela bangsa yang pernah berdaulat pada masa lalu, bangsa yang di bawak oleh nenek moyang kita adalah bangsa melayu. di hina, dan digadai oleh anak cucu bangsanya sendi.
Dalam hal ini nampaknya kita belajar semakin tinggi semakin tahu hakikat sebenar sebab-sebab satu perjuangan mula berputik. Namun sebenarnya kalau kita jahil dari segi adat dan hak asasi manusia yang wajib diperjuangkan. Tapi siapa akan perjuangkan hal ini agar bangsa kita bebas dari dinafikan oleh satu bangsa lain yaitu bangsa siam(Thai) yang selama ini kita kenal sebagai satu negara yang menanda tangaani perjanjian hak asasi manusia sejagat PBB. kemudian bertindak sebagai penjahat yang menyebunyikan kejahatanya dan kita sebagai orang yang menyokongnya. “Apakah tidakan ini benar atau sebaliknya, marilah kita berfikir secara ilmuan yang adil membahas dan membuat revolusi yang bertanggungjawab.”

2 Response to "AKU DAN FATHONI"

  1. Anonim Says:
    8/6/10

    Salam Revolusi . . .

    Salam Merdeka . . .

    Rakyak Se-Islam Di Bumi Patani Darussalam

    Merdeka-Merdeka-Merdeka AMIN

  2. Anonim Says:
    12/6/10

    wajiban ini kami akan menunaikan....inshalah...MERDEKA ATAU SHAHEED (nikmat)itu yg kami akan dapat...
    usaha+ikhlas+yakin+tawakal= masyaalah akan dapat nikmat itu...

Posting Komentar

CINTA KEDAMAIAN LEBIH CINTA KEMERDEKAAN